Header Ads

ads header

Breaking News

PERKEMBANGAN ISLAM PADA PERIODE KLASIK ( 650-1250 M )




A. Dinasti Bani Abbasyiah

 Dalam sejarah perkembangan umat Islam,berdirinya Dinasti bani Abbasyiah adalah setelah tumbangnya / terbunuhnya Khalifah terakhiy Dinasti bani Umyyah,yaitu Marwan bin Muhammad atau Marwan II pada tahun 750 M. Karena kondisi dalam negeri yang kacau balau dan terjadi pemberontakan- pemberontakan . Sebuah revolusi mengakhiri kekuasaan Dinasti bani Umayyah dibawah komando seorang keturunan Mawali Persia, beliau adalah Abu Muslim Al- Qurasani. 

     Abu Abbas as- Saffah adalah Khalifah pertama Dinasti Bani Abbasyiah, perode kekuasaannya pada tahun 750-754 M. Periode Dinasti bani Abbasyiah disebut sebagai masa keemasan Islam ( the golden age of Islam ) karena perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam yang sangat pesat. Kekuasaan Dinasti bani Abbasyiah selama 5 abad 9 750-1250 M ), dan pusat pemerintahannya di Bagdad.Dari 37 orang yang pernah menjadi Khalifah hanya 9 orang Khalifah yang secata the facto memegang kekuasaan. Sisanya adalah tinggal simbol kekuasaannya saja.

B. Para Khalifah Dinasti Bani Abbasyiah

1. Abu Abbas as- Saffah ( 750-754 M )

2. Abu Ja'far Al Mansur ( 754-775 M )

3. Al- Mahdi ( 775-785 M )

4. Al- Hadi ( 785-786 M )

5. Harun Al Rasyid ( 786-809 )

6. Al- Amin ( 809-813 M )

7. Al- Mansur ( 813- 833 M )

8. Al- Mu'tashim ( 833-842 M )

9. Al- Watsiq ( 842-847 M )

Pusat perkembangan Islam mulai dirintis oleh Khalifah kedua, Al- Mansur. Puncaknya terjadi pada masa Harun al- Rasyid dan al- Makmun, keduanya mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam dengan upaya penterjemahan buku- buku berisi khazanah ilmu pengetahuan dari peradaban lain seperti Yunani, Persia,dan India. Penterjemahan dan juga pengembangan ilmu pengetahuan dipusatkan disebuah lembaga yang bernama Baitul Hikmah ( pada masa Khalifah Harun al- Rasyid, lembaga ini diberi nama Khizanatul Hikmah ). 

C. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan perdaban Islam pada masa Dinasti Bani Abbasyiah

 a. Politik Pemerintahan

     Pada awal masa pemerintahan Khalifah Dinasti Bani Abasyiah adalah penguasa dibidang keagamaan sekaligus bidang keduniaan,atau aspek spiritual dan aspek temporal. Kekuasaan spiritual diwujudkan dengan anggapan bahwa Khalifah berfungsi sebagai wakil Tuhan di muka bumi, sementara aspek temporal berorientasi keduniaan, yang bertindak sebagai pemegang otoritas dalam pemerintahan. 

     Untuk menjalankan roda pemerintahan, Khalifah mengangkat menteri ( wazir ) dan membentuk kementerian ( wazirat ) . Mengangkat hakim ( qadhi ), membentuk diwanul kitabah ( sekertatiat negara)  membentuk meteri-menteri yang memimpin departemen ( raisud diwan ), sperti diwan al Kharraj, diwan az- Zimam( departemen pengawasa urusan negara ), diwan al Jund ( departemen pertahanan dan keamanan ), diwan al barid ( departemen pos/ perhuungan ), diwan ar- Rasail ( departemen kearsipan ). Dalamhal menejemen pemerintahan menggunakan pola sentralisasi yang disebut An- Nizamul al- markazy. Wilayah negara dibagi menjadi beberapa propinsi yang dinamakan imarat dengan gubernurnya  bergelar Amir.

b. Militer

     Di bidang militer Dinasti bani Abbasyiah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Angkatan perang terdiri atas tentara profesional yang mendapatkan gaji dari negara, militer Dinasti bani Abbasyiah terdiri dari tiga bagian, yaitu 

1. Pasukan pemanah ( Ramiyah ) 

2. Pasukan infanteri ( Harbiyah )  

3. Pasukan berkuda ( ( Kaveleri atau khayl

     Pada masa Khalifah Al-ma'mun dan al Mu'tashim dibentuklah dua kekuatan militer, yaitu Syakira dan Ghilman. Syakira merupakan unit lengkap pasukan dibawah pimpinan lokal yang berasal dari Transoxania, Armenia,dan Afrika Utara. Sementara Ghilman adalah budak-budak yang dibeli secara perseorangan, tetapi dikelompokan dalam satu resimen. Kemudian mereka dilatih dan digaji oleh komandan mereka. Kebanyakan mereka berasal dari Turki,.

C. Seni dan Budaya

     Pada masa Dinasti Abbasyiah perkembangan seni dan budaya meliputi seni sastra, kaligrafi dan juga seni suara. Dalam seni sastra terdapat Abdul Hamid al- Kitab (794 ), Abu Amr Usman al-Lahiz (868 ), dan Abu Hayyan at-Tauhid ( 987 ). Puncaknya adalah jenis sastra maqamal  ( prosa berirama sajak ), tokohnya adalah Badi az-Zaman al Hamadzanillah ( 988-1110 M ), dan Abu Muhammad al- Qasim al-Hariri ( 1054-1122 ).

D. Bidang Sosial

     Pengaruh revolusi yang mengawali berdirinya Dinasti bani Abbasyiah terhadap kehidupan sosial umat Islam sungguh besar. Perubahan nampak bahi orang-orang non Arab atau Mawali banyak yang menjadi pejabat pemerintahan. Perkawinan antar bangsa terjadi antara laki-laki Arab dengan perempuan non Arab. Umumnya yang mengawini wanita non Arab adalah Khalifah,Panglima, gubernur, dan pembesar istana, seniman dan sebagainya.

E. Pengetahuan

     Perkembangan ilmu pengetahuan pada periode klasik tidak bisa dilepaskan dari usaha penerjemahan berbagai buku berahasa asing seperti Yunani, Persia, dan Sansekerta kedalam bahasa Arab. Puncak perkembangan ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al Rasyid dan al- Makmun, dengan membentuk Baitul Hikmah pada tahun 815 M. Baitul Hikmah tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan, tetapi juga sebagai pusat studi dan riset keilmuan . Didalamnya ada observatorium astronomi dan Matematika, ruang seminar, dan departemen penerjemahan. Di baitul Hik,ah inilah semua kegiatan keilmuaan dipusatkan. Diantara para ilmuannya adalah :

A. Filsafat   

1. Abi Ishak al- Kindi

2. Abu Nashr al- Faraby

3. Ibnu Sina

4. Ibnu Rusyd

B. Kedokteran

1. Ibnu Musawah

2. Ibnu Sina

3. Abu Zakariah Yuhana bin Masiwaih

4. Sabur bin Sahal

5. Abu Zakariaar- Razi

C. Matematika

a. Al- Khawarizmi

D. Farmasi dan kimia

a. Ibnu baithar

E. Astronomi

a. Abu Mansur al- Falaky

b. Jabir al- Batany

c. Raihan al- Bairuny

F. Tafsir

a. Ibnu Jarir At- Thabari

b. Abu bakar Asam

c. As- Suda'i

G. Ilmu Hadits

a. Imam Bukhari

b. Imam Muslim

c. Ibnu majah

d. Abu Dawud

e. an- Nasai

H. Ilmu Kalam

a. Jahm Ibnu Safwan

b. Ghilan al- Dinysikqi

c. Wasil bin Atha

d. al- Asyi'ari

e. Imam Ghazali

I. Bahasa

a. Sibawaihi al- kisai

b. Abu Zakaria al- farra

J. Fiqih

a. Imam malik

b. Imam Syafi'i

c. Imam Hambali

d. Imam Hanafi

Sebab-sebab keruntuhan dan kemunduran Dinasti bani Abbasyiah

1. Persaingan antar Bangsa

   Tanda-tanda  dari keruntyhan Dinasti Abbasyiah adalah terjadi perpecahan wilayah kekuasaan yang memerdekakan diri yang mengakibatkan terjadi disintegrasi  ( perpecahan ). Disisi lain juga adanya ashabiah  ( kesukuan ), pada masa itu berkotak-kotak antara Arab yang menjadi masyarakat kelas satu, Mawali ( Non Arab ) masyarakat kelas dua, dan golongan non muslim. 

2. Kemerosotan ekonomi

   Kemunduran di bidang ekonomi bersamaan dengan kemunduran dibidang politik. Makin menyempitnya wilayah kekuasaan. Banyak terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat.

3. Perang salib yang berkepanjangan ( 200 tahun )

4. Wilayah kekuasaannya yang sangat luas


    Tugas Mandiri

     Buatlah resume tentang ketokohan  Abu Abbas as- Saffah meliputi boigrafi, strategi yang digunakan ketika mendirikan Dinasti Abbsyiah. Tulislah hasil resume kalian dengan tulisan tangan di buku tulis,kumpulkan hasil pekerjaan setelah masuk sekolah ! 

     


Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.