Header Ads

ads header

Breaking News

KEPEMIMPINAN UMAT iSLAM PASCA NABI WAFAT OLEH KHULAFAURRASYIDIN


      

     A. Khulafaurrasyidin

            Islam di Madinah bukan lagi semata-mata sebagai agama, melain juga sebuah masyarakat, negara bahkan perdaban yang masyhur. Dalam sejarah, Nabi Muahmmad sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dibantu oleh empat sahabat terdekatnya secara berturut- turut. Termasuk dalam tugas mengurusi masalah keagamaan umat Islam. Keempat pengganti inilah yang dikenal dengan sebutan Khulafaurrasyidin. Khulafaurrasyidin secara bahasa berarti orang-orang yang mendapat petunjuk.Keempat Khalifah tersebut adalah :

1. Abu Bakar Sidiq  ( 632-634 M )

2. Umar bin Khattab ( 634-644 M )

3. Usman bin Affan ( 644-656 M )

4. Ali bin Abu Thalib ( 656- 661 M )

       Khulafaurrasyidin menjadi penerus Nabi hanya 31 tahun, namun dari 31 tahun tersebut sangat menentukan bagi keerdaan Islam. Masa itulah sebagai masa konsolidasi dan pemantapan dasar-dasar Islam dan peradabannya. Khulafaurrasyidinlah yang berhasil menyelamatkan akidah Islam kaum muslimin dari pembangkangan kaum murtad dan para nabi palsu,. Kontribusinya dalam panggung sejarah umat Islam telah membawa untuk menaklukan Persia., Syam dan Mesir

B. Para Khalifah Khulafaurrasyidin

1. Abu Bakar Sidiq

      Abu Bakar adalah orang yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan sahabat.Ia dilahirkan pada tahun 572 M di Mekah. Nabi memberi gelar Abu Bakar as- Sidiq yang artinya orang yang berkata benar. Gelar ini diberikan karena Abu Bakar membenarkan kisah Isra' mi'raj Nabi Muhammad ketika banyak penduduk Mekah mengingkarinya. 

     Walaupun Abu bakar hidup pada  zaman jahiliyah,kepribadian Abu Bakar melekat dengan berbagai kebaikan seperti lemah lembut dan sopan, cerdas dan berwawasan luas. Abu Bakar juga terkenal dengan kedermawanan demi membela kaum muslimin yang tertindas di Mekah, ia tidak segan-segan mengeluarkan hartanya.

2. Proses pengangkatan Abu Bakar menjadi Khalifah 

     Sepeninggal Rasulullah, kaum muslimin dilanda kebingungan, mereka sama sekali belum siap kehilangan pemimpin, sahabat, dan pembimbing yang mereka cintai.Ditengah kebingingan, sekelompok sahabat dari golongan Anshor berkumpul di Syaqifah Bani Sa'adah, pertemuan dan musyawarah terjadi yang dipimpin oleh Sa'ad i Ubadah, seorang sahabat dekat Nabi dari suku Khazraj. Dalam perkumpulan tersebut kaum Anshor dan Muhajirin sepakat dan menunjuk Abu bakar serta membaiatnya walaupun sebelumnya ada perbedaan pendapat, siapa yang pantas menggantikan Rasulullah sebagai kepala negara, apakah dari kaum Anshor atau kaum Muhajirin. 

     Secara resmi Abu Bakar menjadi Khalifah setelah dilakukan baiat secara umum oleh hampir seluruh kaum muslimin di Madinah. Setelah dibaiat Abu Bakar berpidoato sebagai berikut : 

Saudara-saudara, saya sudah dipilih untuk memimpin kalian sementara saya bukanlah orang yang terbaik diantara kalian. Jika saya berlaku baik, bantulah saya. Kebenaran merupakan suatu kepercayaan dan dusta merupakan penghianatan. Taatilah sayaselama saya taat kepada Allah dan RasulNya. Tetap bila saya melanggar perintah Allah dan RasulNya, maka gugurlah ketaatanmu kepada saya.

     Khalifah Abu bakar sebagai seorang pemimpin sangat tegas, ia tidak pernah merasa ragu untuk bersikap tegas, ia tidak pernah mersa ragu untuk bersikap tegas untuk meneruskan apa yang dilakukan Rasulullah. Ketegasannya diperlukan demi mempertahankan Islam dan meneruskan mengirim Usamah bin Haritsah untuk menaklukan Syam. Selain itu Abu Bakar adalah seorang yang sederhana. Jabatannya sebagai Khalifah tidak hidup bermewah-mewahan dan memperkaya diri.

3. Kebijakan dan strategi Abu bakar Sidiq

     Diantara kebijakan-kebijakan dan strategi Abu Bakar selama menjabat sebagai Khalifah adalah: 

1. Memerangi nabi palsu

2. Memerangi kaum yang murtad

3. Memerangi kaum yang tidak membayar zakat

4. Pengumpulan mushaf Al Qur'an

5. Perluasan wilayah Islam

2. Umar bin Khattab 

     Umar bin Khattab berasal dari bani Adi salah satu kabilah suku Quraisy. Seperti pemuda pada masa jahiliyah lainnya, Umar akrab dengan minuman keras dan perempuan. Selain itu juga Umar gigih membela agama nenek moyangnya. Ketika Rasulullah mendakwahkan Islam, Umar adalah orang yang sangat memusuhi Rasulullah. Umar juga tokoh Quraisy yang ditakuti oleh kaum muslimin karena kekejamannya dan permusuhannya terhadap Islam. 

     Atas izin Allah dan doa dari Rasulullah, Umar bin Khattab masuk Islam.Masuk Islamnya Umar bin Khattab, membawa kemajuan yang pesat bagi Islam. Umar diberi gelar Alfaruq karena ketegasannya yang artinya pemisah antara yang baik dan buruk.

 a. Proses pengangkatan Umar bin Khattab menjadi Khalifah

     Pada tahun 634 M, ketika pasukan muslim bergerak menaklukan Syam, Abu Bakar jatuh sakit, ketika itu Abu bakar menunjuk satun orang sebagai penggantinya, pilihannya jatuh kepada Umar bin Khattab. Pada tahun 634 M / 13 H Umar dibaiat sebagai Khalifah kedua pengganti Abu bakar Sidiq

b. Strategi dan kebijakan Umar bin Khattab

 1. Bidang pemerintahan

 2. Perluasan wilayah Islam

3. Usman bin Affan

     Usman merupakan keturunan dari kabilah bani Umayyah, kabilah Quraisy yang dihormati karena kekayaannya. Usman memeluk Islam berkat sahabat Abu Bakar yang mengajaknya masuk Islam ketika ia bersama-sama dalam berdagang. Usman bin Affan enam tahun lebih muda dari pada Nabi, namun mempunyai sifat yang lemah lembut dan tutur kata yang halus. Usman juga disebut oleh Rasulullah sebagai seorang pemalu karena lemah lembutnya. 

     Gambaran yang terkenal pada diri Usman adalah kedermawanannya. Usman dijuluki Dzun Nurain

pemilik dua cahaya karena Nabi menikahkan kedua putrinya, Rukayah dan Ummu Kulsum kepada Usman bin Affan. Kedudukan Usman di sisi Nabi yang begitu mulia membuatnya dihormato oleh kaum muslimin. Tidaklah mengherankan jika Umar bin Khattab menunjuknya salah satu anggota dewan syuro. Lewat dewan syuro itu pula Usman diangkat sebagai Khalifah ketiga.

a. Pengangkatan Usman bin Affan sebagai Khalifah 

      Pada tanggal 4 Zulhijjah 23 H, Umar bin Khattab yang hendak mengimami shalat subuh di masjid mengalami nasib naas, dari belakang beliau ditikanm oleh seseorang yang bernama Abu Lu'luah Fairuz, seorang budak dari Persia milik Mughirah bin Syu'bah. Abu Lu'luah menikam Umar karena kesal dengan kata-kata Umar kepadanya sehari sebelumnya. Dalam keadaan sakarat selama beberapa hari ia membentuk dewan syuro yang beranggotakan enam orang diantaranya adalah:

1. Abdurrahman bin Auf

2. Zubair bin Awwam

3. Sa'ad bin Abi Waqash

4. Thalhah bin Ubaidillah

5. Ali bin Abu Thalib

6. Usman bin Affan

     Keenam merupakan sahabat-sahabat Nabi yang paling terkemuka. Mereka semua harus bersidang menentukan siapa diantara mereka yang menggantikan kedudukan Umar sebagai Khalifah. Prose pengangkatan Usman bin Affan menjadi Khalifah melalui proses pemilihan secara langsung.

     Pada masa pemerintahan Usman bi Affan yang menjadi kelemahannya adalah terlalu mengutamakan keluarga seperti mengangkat beberapa orang dari Bani Umayyah menjadi gubernur di beberapa wilayah. Sifatnya yang lemah lembut dan dermawan sering di manfaatkan oleh anggota Bani Umayyah untuk mendapatkan keuntungan. Ia kurang bersikap tegas terhadap keluarganya.

Strategi dan kebijakan Usman bin Affan

     Diantara kebijakan-kebijakan Usman selama menjabat Khalifah adalah :

1. Perluasan wilayah Islam

2. Menumpas para pemberontak

3. Pembukuan mushaf Al Qur'an

4. Pembentukan lembaga pajak

4. Ali bin Abu Thalib

     Ali lahir pada hari Jumat 13 Rajab di Mekah sekitar tahun 600 M. Ali merupakan saudara sepupu dari Nabu Muhammad. Sejak kecil Ali serumah dengan Muhammad, berada dibawah asuhannya. Ali tumbuh menjadi pemuda yang cerdas, pemberani, tegas, lembut hati dan sangat pemurah. Ia merupakan sahabat Nabi yang paling paham tentang Al Qur'an dan Sunnah, karena ia menerima langsung pengajaran Al Qur'an dan Sunnah langsung dari Nabi Muhammad. Sepeninggal Nabi, Ali menjadi tempat para sahabat meminta pendapat dan nasehat. Dalam kesehariannya, Ali hidup bersahaja, meskipun miskin, Ali tetap gemar bersedekah. Ali tidak segan-segan menyedekahkan makanan yang semestinya untuk keluarganya.

Proses pengangkatan Ali menjadi Khalifah    

Pada saat kaum pemberontak mengepung rumah Khalifah Usman, Ali mengutus 2 putra lelakinya, Hasan dan Husain untuk ikut melindungi Khalifah Usman in Affan dan juga kaum muslimin. Khalifah Usman terbunuh secara keji pada tanggal 17 Juni 656 M. Kematian Usman akibat pembunuhan menyisahkan suasana mencekam, terutama di Madinah. Tidak ada pemimpin yang bisa mewujudkan apa yang harus dilakukan. Beberapa sahabat terkemuka Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillahingin membaiat Ali sebagai Khalifah . Setelah terus menerus didesak, Ali akhirnya  bersedia di baiat sebagai Khalifah pada tanggal 24 Juni 656 M bertempat di Masjid nabawi.Dukungan Ali semakin mengalir sehingga semakin mantap ia mengemban jabatan sebagai Khalifah. Ali adalah perwira yang cerdas, tangkas, tegas, teguh pendirian dan pemberani. Atas keperwiraannya itu Ali dijuluki Asadullahyang berari Singa Allah.

     Ia tidak segan-segan mengganti pejabat gubernuryang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Diantara peperangan itu adalah perang Jamal dan perang Siffin. Berkat ketegasan dan ketangkasannya, perang jamal dapat dimenanginya, namun dalam perang Siffin, Khalifah Ali tertipu oleh Muawiyah yang berakhir dengan Tahkim ( Arbitrasi ). Ali yang sebenarnya hampir memenangi peperangan akhirnya tidak dapat memenangi peperangan tersebut.

Strategi dan kebijakan Ali 

     Selama Ali menjabat sebagai Khalifah, kebijaka-kebijakan yang Ia lakukan pada masa itu adalah :

1. Mengatasi pemberontakan

2. Pembangunan dalam negeri

    Selama pemerintahannya, Ali selalu mencurahkan perhatiannya pada pembangunan dalam negeri, diantaranya adalah memperindah masjid Nabawi, membangun pasar-pasar, dan ibu kota pemerintahan di pindahkan ke Kuffah Irak

1 komentar:

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.