Header Ads

ads header

Breaking News

PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA



 A. Islam Masuk Asia Tenggara

   

Kawasan Asia Tenggara secara geografis merupakan Kawasan negara yang berpulau-pulau yang dipisahkan lautan. Pelayaran merupakan sarana transportasi yang menghubungkan antara negara kepulauan dan negara luar pada zaman itu. Sebagai negara kepulauan yang bersifat agraris yang banyak menghasilkan berbagai tanaman dan rempah-rempah. Kehadiran negara luar kawasan dalam hubungan perdagangan juga membawa berbagai macam tujuan termasuk dakwah. Agama Islam yang dibawah para pedagangn yang datang ke kawasan Asia Tenggara berkembang secara perlahan dengan metode dakwah secara damai. Mereka melaksanakan dakwah sambil berdagang, bersambung hubungan keluarga atau pernikahan dari relasi damai lainnya. Berbagai teori jalur masuknya agama Islam ke wilayah asia tenggara, melalui teori China, Arab hingga Gujarat.

B. Perkembangan Islam di kawasan Asia Tenggara

1. Malaysia

     Malaysia terletak di semenanjung Malaka, Asia Tenggara. Malaysia yang ibu kotanya Kuala Lumpur mempunyai luas wilayah sekitar 328.847 Km2 atau 2,5 kali pulau jawa. Sebagian besar wilayahnya mempunyai luas 1.036 Km menyeberabgi laut China selatan,tepatnya di utara pulau Kalimantan dan lainnya ada di pulau Penang. Pada tahun 2002 jumlah penduduk Malaysia berkisar 22.229.040 jiwa, bahasa resminya bahasa Melayu. Sedangkan agama mayoritas Islam ( 53 % ), Budha ( 17 % ), Konghuchu, Tao, Chinese ( 11 % ), Kristen ( 8,6% ) dan Hindu (7% ).

     Malaysia terdiri dari dua bagian, Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat merupakan sebuah semenanjung yang terpanjang di dunia, di bagian tengahnya membujur pegunungan dari utara ke selatan . Negara ini di pisahkan ke dalam dua kawasan oleh laut China Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Sinagapura, dan Filipina.Malaysia terletak disekitar Katulistiwa dan beriklim trapoka. Sebutan kepala negara Malaysia adalah yang di pertuan Agung dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang perdana menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer  westeminister. Suku Melayu menjadi suku terbesar dari populasi penduduk Malaysia . Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India- Malaysia,bahasa Melayu dan agama Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.

     Sejarah perkembangan agama Islam di Malaysia menurut Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga teori,pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab ( hadramaut ). Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan malabar. Ketiga,Islam datang dari Benggali ( banglades ).

     Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di Malaysia,dapat merujuk pada pernyataan Ahamd M. Sewang, bahwa penerimaan Islam pada beberapa tempat di nusantara memperlihatkan dua pola yang berbeda. Pertama, Islam di terima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan bawah , kemudian berkembang dan di terima oleh masyarakat lapisan atas atau elite atau pemguasa Kerajaaan, pola ini disebut Bottom up. Kedua, Islam di terima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian disosialisasikan dan berkembang di kalangan masyarakat bawah, pola ini disebut top-down.

     Pola pertama melalui jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah perdagangan,politik, sosial dan keagamaan. Pola kedua mulai menyebar melalui pihak penguasa di mana istana sebagai pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan sosial.

     Memasuki awal abad ke 20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di Malaysia di bawah kordinasi sultan-sultan, dan hal itu diatur melalui sebuah departemen, sebuah dewan atau kantor sultan.Memasuki masa pasca Kemerdekaan, semakin jelas sekali pola perkembangan Islam tetap di pengaruhi oleh pihak penguasa ( top-down ), sebab penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama resmi negara.

     Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia, peranan penting dalam pengembangan ajaran Islam semakin intens di lakukan para ulama atau pedagang dari jazirah Arab. Pada tahun 1980 islam di malaysia mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiatan dakwah dan kajian islam oleh kaum intelektual .

2. Brunei Darussalam

     

Sejarah perkembangan Islam  di Brunei Darussalam Islam mulai berkembang dengan pesat di kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425. Sultan Syarif Ali adalah seorang ahlul bait dari keturunan cucu Rasulullah Saw.

     Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah  ( sultan ke-5 ) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, Kepulauan Sulu, Kepulauan balabac, Pulau Banggi, Pulau Blambangan, Matanani, dan utara pulau Palawan.Di masa Sultan Hasan  ( sultan ke-9 ) , masyarakat muslim brunei memiliki instusi-instusi pemerintahan agama. Agama pada saat itu dianggap memiliki peran penting dalam memandu negara Brunei kearah kesejahteraan. Pada saat pemerintahan Sultan Hasan, undang-undang Islam , yaitu Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian, diperkuat sebagai undang-undang negara.

     Di samping itu, Sultan Hasan juga telah melakukan usaha penyempurnaan pemerintahan, antara lain, dengan membentuk majlis agama Islam atas dasar undang-undang Agama dan mahkamah Qadhi tahun 1055.Majlis ini bertugas memberikan dan menasehati sultan dalam masalah agama dan ideologi negara.

     Langkah lain yang ditempuh sultan adalah menjadikan Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan hidup rakyat Brunei. Pada tahun 1888- 1983, Brunei dibawah kekuasaan Inggris, Brunei merdeka sebagai negara Islam dibawah pimpinan sultan ke- 29, yaitu Sultan Hasanal Bolkiah Mu'izzuddin wad Daulah,setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 31 Desember 1983. Pada tahun 1839, James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Pada tanggal 19 Desember 1846, pulau labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke . Pada saat yang sama, persekutuan Borneo Utara Britania sedang meluaskan penguasaannya di Tumur laut Borneo.Pada tahun 1888, Brunei menjadi sebuah negeri di bawah perlindungan kerajaan Britaniadengan kedaulatan dalam negerinya, tetapi dengan urusan luar negeri tetap di awasi Britania. 

     Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani perjanjian kerja sama dan persahabatan . Perjanjian tersebut berisi 6 pasal . Akhirnya setelah 96 tahun di bawah pemerintahan Inggris Brunei resmi menjadi negara merdeka di bawah Sultan Hasanal Bolkiah pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasi mencapai kemerdekaan sepenuhnya.  

.





Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.