Header Ads

ads header

Breaking News

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


| Masjid PP Sunan Drajat |
A. Situasi dan kondisi pra Islam

Sebelum kedatangan Islam pada abad ke XV dan XVI di wilayah Nusantara  terjadi perubahan sosial yang luar bisa. Perubahan sosial ini terjadi disebabkan oleh persebaran agama Islam beserta sistem politiknya yang ditandai dengan perubahan keyakinan keagamaan dari masa kejayaan Hindu Budha ke masa perkembangan agama Islam. Pada saat bersamaan bermunculan kerajaan-kerajaan Islam menggantikan posisi kerajaan Hindu Budha. Perubahan-perubahan tersebut dilatar belakangi berbagai faktor  diantaranya : letak geografis,keyakinan masyarakat,perekonomian, pemerintah dan kesenian dan sastra. Gambaran situasi dan kondisi wilayah Indonesia sebelum kedatangan agama Islam antara lain :

1. Letak Geografis 

Indonesia terletak diantara 5054 LU – 110 LS dan 95001 BT sampai 141002 BT. Posisi ini menunjukkan bahwa wilayah ini berada di derah katulistiwa. Beriklim tropis dengan curah hujan tinggi. Keberadaan dua musim ini memberikan pengaruh yang komplesitas pada berbagai aspek kehidupan.

2. Keyakinan 

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Indonesia sudah menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda dalam kehidupannya. Agama yang berkembang saat itu adalah agama yang berpusat pada kepercayaan adanya dewa-dewa.Dalam melaksanakan pemujaan terhadap dewa-dewa dibuat artefak keagamaan berupa bangunan atau relik.

Agama hindu dan Budha berkembang pada masa kerajaan Majapahit ditandai dengan bangunan candi yang tersebar di beberapa wilayah dengan arca-arcanya, prasasti dan kitab-kitab juga memberikan gambaran yang jelas terhadap potret keagamaan pada masa itu. Di wilayah yang lain dimana masyarakat tidak tersentuh agama Hindu Budha, mereka masih mempertahankan agama asli yaitu kepercayaan kepada roh-roh yang mendiami benda-benda seperti pohon-pohon, batu-batu,sungai dan gunung ( Animisme ), menganggap sesuatu mempunyai tenaga dan kekuatan gaib yang dapat menolong mereka seperti keris,patung, gunung, pohon besar dan sungai-sungai.

3. Politik dan pemerintahan

Bukti-bukti tentang politik dan pemerintahan pada masa kerajaan Majapahit dengan menggunakan data-data yang telah didapatkan dari prasasti maka dapat dikemukakan bahwa bangsa Indonesia telah mengenal sistem politik dan pemerintahan jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia. Prasasti dari kutai yang selama ini masih menjadi patokan babak di mulainya masa sejarah Indonesia dapat memberikan gambaran akan adanya sistem pemerintahan masa lalu.

4. Perekonomian dan perindustrian

Kumpulan rumah-rumah penduduk yang tersebar di lembah-lembah sungai dan dataran-dataran pegunungan dengan segala aktifitasnya merupakan pendukung utama keberlangsungan stabilitas ekonomi pemerintahan.Daerah pedalaman adalah daerah agraris yang tertutup. Pedagang sebagai satu aktivitas ekonomi dilakukan oleh golongan rakyat yang harus berjalan dengan pedati atau sampan untuk transportasi dalam negeri. Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian sebagian besar pemerintahan yang berdaulat di wilayah Nusantara. Hasil pertanian dan persawahan menjamin stabilitas dan persediaan makanan secara teratur.Hasil panen berasal dari masyarakat desa dan berasal dari berbagai wilayah kekuasaan lembaga agama atau tanah milik perseorangan atau kelompok yang di bebaskan dari pajak.

5. Sastra dan kesusastraan

Menurut Poerbatjaraka dan Zoetmulder dimana dia telah berhasil menilisik sastra Jawa itu jauh kemasa sebelum Islam masuk ke Indonesia, pada masa Mataram Hindu Budha. Kitab Mahabrata dan Ramayana sangat mungkin telah digubah kedalam bahasa jawa kuno pada permulaan abad ke X. Berinduk  ke kedua kitab itu maka banyak ditemukan gubahan-gubahan ceritera yang sangat mungkin diambil sebagian atau utuh  ( sargga dan parwwa ) menjadi bentuk kakawin atau naskah-naskah yang lain. Bahkan seringkali naskah-naskah tersebut disesuaikan dengan kemuliaan yang ingin dicapai oleh raja yang berkuasa ketika naskah itu digubah. Tiap-tiap daerah ditemukan deretan naskah-naskah yang sangat penting sebagai sumber sejarah. Ada carita Parahyangan,Pararaton.Sutasoma,Nagara Kartagama,Arjunawiwaha, dan masih banyak naskah dan kitab yang lain.

B. Jalur masuknya Islam di Indonesia

Penyebaran Islam di Indonesia pada umumnya berlangsung melalui dua proses. Pertama, Penduduk pribumi berhubungan dengan agama Islam kemudian menganutnya.Kedua, orang-orang Asing Asia, seperti Arab, India, dan Cina yang telah beragama Islam bertempat tinggal secara permanen di satu wilayah Indonesia melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal.

Ada empat teori tentang Islamisasi awal di Indonesia, yaitu teori India,teori Arab,teori Persia,dan teori China.

1. Teori India

Teori ini dikemukakan oleh Pijnapel, Moquette, Fatimi dan seorang oreantalis Belanda yang meneliti tentang Islam di Indonesia bernama Snouck  Hurgronje. Ia mengatakan bahwa agama Islam baru masuk ke Nusantara pada abad ke- 13 M, yang dibawah oleh para pedagang dari Cambay,Gujarat,India.Memang sebagaian besar sejarahwan asal Belanda, memegang teori bahwa Islam di Indonesia berasal dari anak Benua India. Sementara seorang ilmuwan Barat Pijnapel yang mengaitkan asal mula Islam di Indonesia dengan daerah Guzarat dan Malabar.Menurutnya orang-orang Arab bermajhab Syafi'i yang berimigrasi dan menetap di wilayah India yang membawa Islam ke Nusantara.

2. Teori Arab

Teori ini dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, ia berpandangan bahwa, para pedagang Arab telah  meyebar Islam ketika mereka menguasai secara dominan perdagangan Barat Timur sejak abad awal hijriah atau abad ke 7 dan 8 Masehi. 

3. Teori Persia

Sejarahwan Hoesein Djajaningrat adalah orang yang mengemukakan teori ini. Dalam teori ini ia  mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 13M di Sumatra yang berpusat di Samudra Pasai.Teori Persia ini lebih menitik beratkan tinjauannya pada aspek persamaan kebudayaanyang hidup dikalangan masyarakat Islam Indonesia dengan Persia. Bukti-bukti persamaan tersebut diantaranya:

  • Adanya peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Husein cucu Nabi Muhammad Saw di Karbala. yang sangat di junjung tinggi oleh kaum musli Syiah di Iran.Di Sumatra Barat, peringatan tersebut dengan upacara keranda Tabut yaitu mengarak keranda yang diatas namakan keranda Husein dan di sebut keranda Tabut. Sedangkan di pulau Jawa di tandai dengan pembuatan bubur Syuro.
  • Adanya kesamaan konsep ajaran sufisme yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan Al- Hallaj,seorang sufi besar dari Persia.
  • Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf  Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat.
  • Adanya persamaan batu nisan Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 M di Gresik dan malik As- saleh 1297 M di Pasai yang berasal dari Guzarat

4. Teori China

Teori ini menyatakan bahwa Islam datang ke Indonesia berasal dari para perantau China. Menurut teori ini, orang China telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam di kenal di Indonesia.Pada masa Hindu Budha, etnis China atau Tiongkok telah berbaur dengan penduduk Indonesia terutama melalui kontak dagang


Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.