Header Ads

ads header

Breaking News

KD 1 Situasi kondisi kota Mekah sebelum kedatangan Islam



A. Kebudayaan masyarakat Mekah sebelum Islam

Pada awalnya agama yang pertama kali masuk ke kota Mekah adalah agama Tauhid yang dibawah oleh Nabi Ibrahim AS, kemudian dilanjutkan oleh  Nabi Ismail AS. Agama Tauhid ini berkembang pesat diseluruh penjuru kota Mekah, dan masyarakat Mekah juga melakukan ibadah sesuai dengan yang diajarkan oleh kedua Nabi tersebut. Perjalanan hidup Nabi Ibrahim dan isterinya Siti Hawa, putranya Nabi Ismail melahirkan beberapa syariat Islam dan kebudayaan dan sampai pada saat inipun masih terpelihara dengan baik, seperti : Ka'bah,maqam Ibrahim serta peristiwa qurban.Proses perjalanan keluarga Nabi Ibrahim sepatutnya kita contohi dan perlu diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketika terputusnya kerasulan setelah Nabi Ismail as, masyarakat kota Mekah berpaling keyakinan menyembah berhala.Proses awal pemindahan keyakinan berawal dari seseorang yang bernama Amir bin Lubai yang merupakan pembesar suku Khuza'ah yang berkunjung ke kota syam atau Syiria.Ketika tiba di kota Syam ia melihat masyarakat kota Syam melakukan ibadah dengan cara menyembah berhala.Kemudian ia tertarik untuk belajar dan mempraktekannya, ia kemudian membawa berhala yang diberi nama Hubal dan diletakkan di sisi Ka;bah dan menjadi pemimpin bagi berhala-berhala yang lain seperti : Latta, Uzza dan Manat.Pada saat pelaksanaan haji, bangsa Arab melihat ada beberapa berhala yang diletakan disekitar Ka;bah, kemudian mereka bertanya alasan menyembah berhala, diantara para pembesar ada yang menjawab bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, sejak itulah diperkenalkannya agama Watsani diwilayah jazirah Arab, oleh masyarakat Mekah.  Semenanjung Arab merupakan semenanjung yang terbesar di dunia yang sebagian wilayahnya terdiri dari gurun pasir. Letak geografisnya adalah panas dan tandus, dengan panas dan tandusnya zajirah Arab, tidak menutup kemungkinan bahwa watak dan karakter masyrakat Arab juga seperti iklimnya.
Menurut ibnu dalam Muqaddimahnya mengungkapkan bahwa gurun pasir yang gersang serta kondisi lingkungan yang mengitari masyarakat Arab, tidak mungkin tidak mempengaruhi pada watak penduduknya. Tidak heran jika mereka terkenal dengan kekerasan dan kekejaman.Dalam pergaulan sosial kemasyarakatan juga dilakukan secara bebas, mabuk-mabukan, perjudian dan perzinahan juga dilakukan secara bebas, bahkan lebih tragisnya, lahir perempuan dibunuh atau dikubur hidup-hidup. Kebebasan pada zaman tersebut disebut dengan istilah zaman jahiliyah atau zaman kebodohon dimana masyarakat belum mengenal agama, etika moral dan ahklak. Kerasnya watak mereka juga dipengaruhi oleh semangat kesukuan dan menjaga harga diri individu,serta kabilahnya.Kerap kali peperangan terjadi antar kabilah disebabkan masalah sepele yang terjadi antara anggota kabilah tertentu dengan anggota kabilah lain atau karena memperebutkan kekayaan alam terutama air. Peperangan itu mengalihkan perhatian mereka dari memikikirkan kebudayaan dan pekerjaan yang lain.
Adanya kelas masyarakat merupakan fenomena lain dari kehidupan sosial bangsa Arab. Kaum bangsawan selalu diprioritaskan dan dihormati. Sebaliknya kaum bawahan dikucilkan dan diperlakukan seperti budak.Salah satu aset kultural yang menjadi ciri khas bangsa Arab adalah kecintaannya terhadap puisi.Syair menjadi sarana untuk mengekspresikan kreatif seni.Keindahan ungkapan dan gaya bahasa orang Arab dalam bersyair tidak kalah dampaknya dengan dawai yang dipetik indah hingga mampu menghipnotis perasaan orang yang mendengarnya.
Secara keseluruhan penduduk Baduai adalah penyair, penduduk kota juga mahir mengubah syair. Dalam hal seni, kemahiran orang-orang Arab, jauh sebelum kedatangan Islam, dalam bersyair memang telah diakui oleh dunia. Biasanya syair mereka dibacakan di pasar-pasar atau pergelaran pentas syair seperti dipasar Ukaz. Dikalangan mereka, seorang penyair sangatlah dihormati.Bahkan sebuah keluarga atau kabilah lebih bangga memiliki anggota keluarga seorang penyair dari pada seorang panglima perang. Begitulah bangsa Arab kuno dikenal sebagai bangsa penyair.Kebiasaan mengembara membuat orang-orang Arab Mekah senang hidup bebas tanpa aturan dan hukum yang dapat mengikat mereka sehingga mereka menjunjung nilai-nilai kebebasan. Mereka senang hidup mengelompok yang tergabung dalam kabilah atau suku yang sangat banyak jumlahnya.
   Kekuatan,keperkasaan, keuletan dan keberanian merupakan modal utama untuk dapat bertahan di alam gurun pasir. Mereka juga tidak menyukai anak-anak wanita karena wanita dinilai mahkluk lemah, tidak mampu berperang,dan tidak kuat melakukan pekerjaan yang berat. Seakan suatu bencana besar dan sebagai aib jika tidak mempunyai anak laki-laki.
   Dari segi keyakinan bangsa Arab pada masa jahiliyah terbagi menjadi beberapa golongan :
1. Gologan yang mengingkari sang pencipta dan dari kebangkitan. Mereka percaya bahwa alam, masa, 
    dan waktulah yang membinasakan segalanya seperti yang termaktub dalam QS.Al-Jaatsiyah ( 45 ) : 
    24 yang berbunyi :
   

وقالوا ما هى إلا حياتنا ٱلدنيا نموت ونحيا وما يهلكنآ إلا ٱلدهر وما لهم بذلك من علم إن هم إلا يظنون

Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak memiliki pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain yang diduga -duga saja.

2. Golongan yang mengakui adanya Tuhan, tetapi walaupun mengakui adanya 
    Tuhan namun mengingkari adanya hari kebangkitan, seperti yang tertera dalam 
    QS.Qaaf  ( 50 ) : 15 yang berbunyi sebagai berikut :
  اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ 
   Maka apakah kami letih dengan penciptaan yang pertama ? ( sama sekali tidak )        bahkan  mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru
3. Golongan yang menyembah berhala, biasanya masing-masing kabilah memiliki           berhala sendiri-sendiri.Kabilah kalab di daumatul Djandal misalnya, mereka 
    mempunyai berhala Wad, Kabilah Huzdail mempunyai berhala Suwa, Kabilah  
    Madzhaj dan Kabilah-kabilah di Yaman semuanya menyembah Yaghuts dan 
    Ya'uq. Kabilah Tsaqif di Thaif menyembah Latta,Kabilah Quraisy di Kinanah 
    menyembah Uzza. Kabilah Aus dan Khazraj menyembah Manat, dan sebagai 
    pemimpin semua berhala adalah Hubal yang di tempatkan di sisi Ka'bah.
4. Golongan yang lain adalah golongan yang cenderung mengikuti ajaran Yahudi, 
    Nasarani, dan Shabiah, ada pula yang menyembah malaikat atau jin.
       
B. Kondisi ekonomi masyarakat Mekah sebelum kedatangan Islam. 


Bangsa Arab memiliki mata pencaharian adalah perdagangan,pertanian dan peternakan. Peternakan merupakan sumber kehidupan bangsa Arab Badui.Mereka berpindah-pindah menggiring ternaknya kedaerah yang sedang musim hujan atau ke padang rumput. Mereka juga mengkonsumsi daging dan susu dari ternak mereka sendiri.Demikian juga dengan pembuatan pakian dan kemah semuanya berasal dari domba-domba peliharaan mereka. Jika telah terpenuhi kebutuhannya, mereka juga menjual domba-dombanya kepada orang lain.Kaya dan tidaknya seseorang terlihat dari banyaknya hewan yang ia miliki.
Selain Arab Badui, sebagian masyarakat perkotaan menjadikan peternakan sebagai sumber kehidupan. Ada yang menjadi pengembala ternak milik sendiri, ada juga yang mengembala ternak milik orang lain. Hal seperti ini telah dilakukan oleh Nabi M uhammad Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa'ad, beliau adalah seorang pengembala kambing. Begitu juga Umar bin Khattab dan Ibnu Mas'ud.
Dalam hal perdagangan biasanya dilakukan oleh suku Quraisy pada musim dingin dengan daerah tujuannya adalah  Yaman dan juga pada musim panas, tujuan perdagangannya adalah negeri Syam.Orang-orang Arab mempunyai pusat perdgangannya yang terkenal antara lain: pasar Ukaz,Majinnah dan Zul Majaz. Pasar bukan hanya pusat transaksi jual beli, namun juga dijadikan sebagai tempat unjuk gigi para penyair,orator,para pegulat. Nabi Muhammad semasa kecil pernah mengikuti pamannya Abu Thalib berdagang menuju Syam, selain itu, dimasa mudanya beliau juga pernah menjadi bagian dari kafilah dagang milik siti Khadijah, yang nantinya menjadi isteri beliau.
Dalam bidang pertanian biasanya dilakukan oleh masyarakat perkotaan yang tinggal di daerah subur, seperti Yaman, Thaif,Najd dan khaibar, mereka menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian. 
Penduduk Mekah memiliki kedudukan tersendiri dalam pandangan orang-orang Arab,yaitu mereka menduduki negeri Haram atau Mekah. Orang-orang Arab laintidak akan mengganggu perniagaan mereka. Allah Swt telah menganugerahkan hal itu kepada mereka.Allah Swt berfirman dalam Qur'an Surah Al 'Ankabut ayat 67 yang
 وَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ

Tidaklah mereka memperhatikan,bahwa kami telah menjadikan ( negeri mereka ) tanah suci yang aman,padahal manusia disekitarnyasaling meampok. Mengapa ( setelah nyata kebenaran ) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah ?

C. Substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw pada periode Madinah
     Berbagai peristiwa dialami Rasulullah Saw dalam masa remajanya sampai beliau diangkat menjadi Rasul. Pada saat Rasulullah Saw berusia 14 tahun terjadilah sebuah peperangan antara kaum Quraisy dengan suku-suku lain yang bersekutu dengan suku Kinanah dengan suku Khawazin. Masa sebelum Islam lahir sering terjadi peperangan antara suku, dan menjadi budaya masyarakat jahiliyah.Rasulullah Saw pernah ikut berperang melawan suku Hawazin. Perang tersebut dinamakan perang Fizar, dinamakan perang Fizar karena telah terjadi pelanggaran terhadap kesucian-kesucian tanah suci Mekah yang dianggap suci oleh orang-orang Arab.Keikutsertaan Rasulullah Saw dalam peperangan tersebut menunjukan bahwa beliau sosok pemberani, satria dan pantang mundur
      Rasulullah Saw pernah melakukan perjalanan dagang ke Negeri Syam pada usia 25 tahun untuk berdagang menjalankan dagangan milik Siti Khadijah. Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita terpandang sekaligus saudagar kaya raya. Begitulah kemudian usaha dagang yang dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw mengalami keuntungan yang berlipat. Hingga pada saat Muhammad Saw berusia 25 tahun, beliau menikah dengan Siti Khadijah yang kala itu berusia 40 tahun.Dari pernikahan tersebut dikaruniai 2 anak laki-laki dan 4 anak perempuan yaitu al- Qasim dan Abdullah meninggal sebelum berusia remaja. Adapun anak perempuannya Zainab,Ruqayah,Ummu Kulsum dan Fatimah mereka semuanya masuk Islam dan pada akhirnya ikut hijrah ke Madinah
     Ketika Rasulullah Saw berusia 30 tahun terjadi peristiwa banjir yang mengakibatkan sebagian bangunan Ka'bah terendam.Masyarakat mekah berinisiatif untuk merenovasi sekeliling Ka'bah hingga terjadilah perselisihan tentang siapa yang berhak meletskkan kembali Hajar Aswad ketempat semula. Rasulullah Saw menjadi orang yang menengahi perselisihan tersebut dengan meminta perwakilan masing-masing suku untuk memegang kain sorban yang di tengahnya sudah diletakkan  Hajar Aswad lalu meletakkan secara bersama-sama Hajar Aswad ke tempat semula.
     Tatkala Nabi Muhammad  telah mencapai usia kesempurnaannya yaitu 40 tahun, Allah Swt menganugerahkan kepadanya kecenderungan berkhalwat atau menyendiri, agar ia menjauh dari hiruk pikuk kehidupan jahiliyah untuk bertahannus ( beribadah ). Nabi Muhammad sering melakukan Uzlah ( mengasingkan diri ) di Gua Hira 
     Pada suatu malam tepatnya pada tanggal 17 bulan Ramadhan tahun 610 M ketika Nabi Muhammad   

Tidak ada komentar

Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.